7 Langkah Pencegahan Masalah Rahang pada Anak-Anak

7 Langkah Pencegahan Masalah Rahang pada Anak-Anak

poltekkespalu.com – Kadang kita terlalu fokus sama gigi anak yang copot atau tumbuh gigi baru, tapi lupa perhatikan bagian rahangnya. Padahal rahang juga bisa kena masalah sejak dini, lho! Mulai dari kebiasaan mengisap jari, cara makan yang salah, sampai posisi tidur yang nggak ideal bisa bikin struktur rahang tumbuh kurang seimbang dan menyebabkan gangguan di kemudian hari.

Sebagai orang tua atau pengasuh, penting banget untuk tahu cara-cara sederhana supaya rahang anak tetap sehat. Di poltekkespalu.com, kita sering bahas soal kesehatan mulut, dan kali ini fokusnya ke rahang si kecil. Yuk, simak 7 langkah pencegahan yang bisa bantu anak tumbuh dengan rahang yang kuat dan seimbang!

1. Hindari Kebiasaan Mengisap Jempol atau Dot Terlalu Lama

Anak kecil emang gemesin banget kalau lagi ngisap jempol atau dot. Tapi kalau kebiasaan ini dibiarkan sampai usia 3 tahun ke atas, bisa ganggu pertumbuhan rahang dan susunan gigi. Lama-lama, rahang atas bisa jadi lebih maju atau terbuka, dan itu nggak ideal.

Mulai biasakan anak lepas dot secara perlahan. Kamu bisa kasih mainan pengalih perhatian atau bentuk reward kecil saat mereka berhasil nggak ngisap jempol seharian. Konsistensi penting banget di sini.

2. Perhatikan Cara Mengunyah Anak

Anak cenderung pilih makanan lembut dan gampang ditelan. Tapi, terlalu sering makan yang lembek bikin rahang jarang “olahraga”. Akibatnya, otot rahang kurang berkembang dan bisa berpengaruh ke keseimbangan wajah.

Sesekali, beri anak makanan yang sedikit lebih keras seperti wortel rebus, apel potong kecil, atau daging cincang. Ini bantu melatih otot rahang dan kemampuan mengunyah secara alami.

3. Arahkan Posisi Tidur yang Benar

Tidur tengkurap atau miring terlalu lama di sisi yang sama bisa kasih tekanan berlebih ke salah satu sisi rahang. Kalau ini jadi kebiasaan, struktur rahang bisa tumbuh miring atau tidak simetris.

Ajarkan anak tidur telentang, atau kalau miring, usahakan ganti posisi kanan dan kiri secara bergantian. Bantal yang mendukung juga penting, jangan terlalu tinggi atau terlalu lembek.

4. Rutin Periksa Gigi dan Rahang ke Dokter

Kadang kita mikir anak belum perlu ke dokter gigi kalau belum tumbuh gigi permanen. Padahal, pemeriksaan rutin bisa bantu deteksi dini masalah rahang seperti gigi tumbuh tidak rata, bentuk rahang tidak simetris, atau gigitan silang.

Idealnya, bawa anak ke dokter gigi sejak usia 1 tahun, lalu lanjutkan tiap 6 bulan sekali. Kalau ada keluhan tentang rahang, bisa langsung dirujuk ke spesialis ortodonti anak.

5. Cegah Kebiasaan Menggertakkan Gigi

Beberapa anak suka menggertakkan gigi saat tidur, terutama saat stres atau kelelahan. Ini disebut bruxism dan bisa bikin otot rahang tegang atau gigi aus. Dalam jangka panjang, bisa muncul nyeri rahang atau gangguan sendi rahang (TMJ).

Coba perhatikan suara anak saat tidur. Kalau ada suara “krek-krek” dari mulutnya, kemungkinan mereka menggertakkan gigi. Konsultasikan ke dokter gigi untuk diberi solusi, misalnya penggunaan pelindung gigi malam hari.

6. Ajarkan Bernapas Lewat Hidung

Anak yang sering bernapas lewat mulut (mouth breathing) bisa mengalami perubahan bentuk rahang dan wajah, terutama rahang atas yang tumbuh ke atas, bukan ke depan. Ini biasanya terjadi karena alergi, flu kronis, atau amandel besar.

Kalau anakmu sering buka mulut saat tidur atau bernapas lewat mulut di siang hari, segera cek ke dokter THT. Bernapas lewat hidung nggak cuma lebih sehat, tapi juga bantu pertumbuhan rahang yang ideal.

7. Jaga Pola Makan Sehat dan Gizi Seimbang

Pertumbuhan rahang sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi, terutama kalsium, fosfor, dan vitamin D. Semua ini penting buat perkembangan tulang dan otot, termasuk bagian rahang.

Pastikan anak makan makanan bergizi seperti susu, ikan, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan. Kalau perlu, konsultasikan kebutuhan suplemen ke dokter anak untuk melengkapi gizi yang mungkin kurang dari makanan sehari-hari.

Penutup

Menjaga rahang anak tetap sehat bukan hal yang sulit kalau kita tahu langkah-langkah pencegahannya sejak dini. Kebiasaan kecil sehari-hari bisa punya dampak besar di masa depan, apalagi saat rahang dan gigi mulai berkembang.

Lewat artikel ini dari poltekkespalu.com, semoga kamu jadi lebih sadar betapa pentingnya perhatian terhadap pertumbuhan rahang anak. Jangan tunggu sampai muncul masalah baru bertindak, ya. Lebih baik mencegah daripada mengobati!