5 Langkah Cegah Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Lumpuh

5 Langkah Cegah Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Lumpuh

poltekkespalu.com – Pasien lumpuh punya risiko lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih (ISK), terutama kalau mereka menggunakan kateter atau sulit mengontrol buang air kecil. Hal ini bikin perawatan harian jadi lebih tricky karena nggak cukup cuma fokus pada kondisi tubuh yang nggak bisa bergerak, tapi juga harus peka sama kemungkinan infeksi yang bisa muncul diam-diam.

Di poltekkespalu.com, kami sering ngobrol sama tenaga medis dan keluarga pasien yang bingung kenapa ISK sering banget muncul meskipun pasien kelihatan baik-baik aja. Ternyata, mencegah ISK itu lebih ke kebiasaan harian yang konsisten dan tepat. Nggak ribet kok, tapi memang butuh perhatian ekstra. Nah, berikut ini adalah lima langkah simpel yang bisa kamu ikuti untuk membantu mencegah ISK pada pasien lumpuh.

1. Rajin Jaga Kebersihan Area Genital

Langkah pertama yang wajib jadi prioritas adalah menjaga area genital tetap bersih. Area ini paling rawan jadi tempat masuknya bakteri penyebab ISK. Kalau pasien lumpuh menggunakan popok atau kateter, kebersihan jadi makin penting karena risiko lembab dan infeksi meningkat.

Gunakan air hangat dan sabun tanpa pewangi untuk membersihkan area sensitif ini, lalu keringkan dengan handuk bersih dan lembut. Kalau pasien menggunakan popok, ganti popok secara rutin—jangan tunggu sampai penuh atau bocor. Sementara untuk kateter, pastikan bagian luar dan sekitar uretra selalu bersih.

2. Gunakan Kateter dengan Teknik yang Tepat

Kateter memang sangat membantu pasien lumpuh yang nggak bisa buang air kecil sendiri. Tapi kalau nggak dipasang atau dirawat dengan cara yang benar, justru bisa jadi pintu masuk bakteri ke dalam tubuh. Risiko ISK meningkat kalau pemasangannya sembarangan atau kateter terlalu lama dibiarkan tanpa perawatan.

Gunakan kateter steril dan pastikan tangan dalam kondisi bersih (sebaiknya menggunakan sarung tangan medis) sebelum menyentuh alat. Bersihkan ujung selang kateter setiap hari dan pastikan urine bisa mengalir dengan lancar ke kantong penampung. Jangan lupa ganti kantong urine secara berkala, dan posisikan kantong lebih rendah dari kandung kemih untuk mencegah aliran balik.

3. Penuhi Kebutuhan Cairan Harian

Minum air putih yang cukup bisa membantu mengencerkan urine dan mempercepat pengeluaran bakteri dari saluran kemih. Pasien lumpuh yang tidak mengonsumsi cukup cairan cenderung menghasilkan urine pekat yang membuat bakteri lebih mudah berkembang.

Idealnya, pasien tetap minum minimal 6–8 gelas air sehari, kecuali ada larangan medis. Jika pasien tidak bisa minum langsung, bisa dibantu dengan sedotan atau gelas khusus. Hindari minuman manis atau berkafein berlebihan karena justru bisa mengiritasi kandung kemih.

4. Buat Jadwal Buang Air Kecil yang Teratur

Menunda buang air kecil atau membiarkan urine tertampung terlalu lama dalam kandung kemih bisa jadi pemicu utama ISK. Pasien lumpuh biasanya nggak bisa merasakan dorongan untuk buang air kecil, jadi penting banget untuk membuat jadwal teratur.

Misalnya, bantu pasien buang air kecil atau gunakan kateter setiap 3–4 jam sekali. Kalau pakai kateter permanen, pastikan jalurnya nggak terlipat atau tersumbat. Semakin rutin urine keluar, semakin kecil pula kemungkinan bakteri berkembang di saluran kemih.

5. Waspadai Tanda Awal Infeksi

Meskipun kamu sudah melakukan semua langkah pencegahan, tetap penting buat mengenali tanda-tanda awal infeksi saluran kemih. Pasien lumpuh kadang nggak bisa menyampaikan rasa nyeri atau tidak nyaman, jadi kamu perlu lebih peka.

Beberapa tanda yang harus kamu perhatikan antara lain: urine keruh atau berbau tajam, demam, tubuh terasa lemah mendadak, peningkatan spastisitas (otot terasa lebih kaku dari biasanya), atau urine berubah warna menjadi lebih gelap. Begitu melihat gejala ini, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Penutup: Perawatan Harian yang Konsisten Itu Kunci

Mencegah infeksi saluran kemih pada pasien lumpuh memang bukan hal yang bisa ditangani satu kali saja. Ini tentang kebiasaan harian yang konsisten dan penuh perhatian. Mulai dari hal-hal dasar seperti menjaga kebersihan, memastikan hidrasi cukup, sampai membuat jadwal buang air kecil yang teratur—semua langkah ini bisa membantu mencegah komplikasi yang nggak diinginkan.

Di poltekkespalu.com, kami selalu menekankan pentingnya merawat pasien lumpuh dengan pendekatan menyeluruh, bukan hanya fokus pada kondisi fisik yang tampak. ISK adalah salah satu contoh bahwa perhatian pada detail kecil bisa menyelamatkan pasien dari masalah besar. Jadi, yuk mulai terapkan lima langkah ini supaya pasien tetap nyaman dan sehat!